Minggu, 01 April 2012

MAKNA PASKAH BAGI KITA

Salam Bahagia. Maaf untuk postingan kali ini berkaitan dengan agama. Dalam suasana paskah, hari Jumat agung yang akan kita lalui sampai minggu paskah. Umat kristiani mengikuti seluruh rangkaian kegiatan untuk mengenang proses penyaliban Yesus Kristus dan kematian, hingga kebangkitan-Nya.
Beragam bentuk kegiatan pun ditampilkan, mulai dari teatrikal Penyaliban Yesus yg dilakukan di Gedung gereja pada saat kebaktian, pementasan drama, Jalan Salib. Bahkan jika saya melihat ke belakang dan mengingat zaman dulu semenjak masih berstatus “anak sekolah minggu” di gereja, yang melintas di pikiran saya adalah menyambut Paskah, pasti ada kegiatan mencari telur paskah. Sekali lagi, semua itu dilakukan untuk mengenang proses penyaliban Yesus Kristus, kematian hingga kebangkitanNya.
Rentetan waktu mengenang peristiwa penyaliban Yesus Kristus, kematian hingga kebangkitanNya dari Jumat Agung sampai Minggu paskah yang biasanya kita kenal dengan kebangkitan yesus ini pula yang sampai saat ini kita kerap memanfaatkannya untuk saling memaafkan, dalam bentuk kartu ucapan kepada sesama lewat sms, atau telepon dan bahkan ketemu langsung sekiranya mungkin ada kesalahan yang selama ini kita lakukan dapat di maafkan. Semuanya ini tidaklah salah, tetapi saya hanya berharap supaya setiap kita tidaklah terjebak pada ceremonial dan rutinitas belaka, yang kita lakukan menjelang jumat agung dan minggu paskah. Seyogianya apa yang kita lewati bersama-sama ini, Jumat Agung dan minggu paskah dapat kita maknai sebagai Pesan Rohani dan Langkah Awal untuk kita tetap setia memikul “Salib Yesus Kristus”
Yesus di tangkap (Lukas 22: 47-53), Yesus di hadapan Mahkamah Agama (Matius 26:59-68), yesus di hadapan pilatus (Matius 27:11-14, 23-26), Yesus disiksa dan diolok-olok, (Matius 27:27-31), Yesus disalibkan (Matius 27:35-44), Yesus Mati (Matius 27:50-54). Semua tahapan yang dilaluinya hanyalah bentuk kesetiaanNya kepada BapaknNYa, untuk menyelamtkan kita umat yang berdosa. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita di benarkan oleh Allah (II Kor 5:21). Yesus Kristus melakukan semuanya itu untuk memperbaiki relasi yang telah putus antara manusia dengan Allah sehingga melalui Yesus Kristus dengan Pengorbanan Dirinya di Kayu Salib, kita mendapat tempat yang berkenaan di hadapan Allah.
“Paskah bukan sekadar upacara, juga bukan peristiwa masa lampau saja. Lilin Paskah yang dinyalakan setiap perayaan Paskah selalu diberi tanda tahun ketika Paskah itu dirayakan. Harapannya, agar warta Paskah diwujudkan dalam realitas sosial”. (I Suharyo Uskup Keuskupan Agung Jakarta kompas, 23/04/2011). Semoga kita dapat berbagi harta, berbagi bahagia, berbagi derita, berbagi sengsara, berbagi nestapa: tanda kesetiaan. Setia kepada Tuhan dan bersetia kawan dengan sesama. Ikut serta membangun kesejahteraan bersama dengan persahabatan sejati, juga dengan risiko maut, agar ikut dibangkitkan bersama Dia, yang taat kepada Bapa-Nya dalam kesetiakawanan-Nya kepada kita (Filipi 2:1-11). (BS Mardiatmadja, SJ Rohaniwan, Kompas/23/04/2011).
Bagi setiap kita basudara, pela gandong, umat Tuhan di maluku, tanah kelahiran yang kita cintai ini, biarlah kita memaknai moment paskah ini untuk menyatakan kasih kristus bagi sesama, bersaksi lewat tindakan dan perbuatan kita yang mencermikan kristus yang rela mati di kayu salib demi kita, mewujudkan toleransi antara sesama umat beragama. Melalui itulah, maka kita dapat mencapai masyarakat maluku yang aman, damai, bertoleransi, dan takut akan Tuhan. Selamat Paskah, Tuhan Memberkati!!
Sumber : klik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar