Hai Sahabat blogger yang budiman, perjalanan waktu membuat kita melupakan banyak persoalan. Namun kali ini saya kembali menemukan blog kesayanganku yang dibuat pada tahun 2011 dan ingin membagikan pengalaman hidupku yang mungkin bisa membantu banyak orang.
Read more >>
Berawal dari pertengahan bulan agustus pasanganku mengalami sakit dibagian perut bagian atas, kamipun memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter dan mengambil obat guna menyembuhkan sakit yang kian lama tak terbendungkan. Beberapa kali kami mengunjungi Bidan dan Dokter, mereka mengatakan itu maagh (GERD) dan sakitnya tak kunjung baik malah beberapa kali membuat pingsan pasanganku. Saya merasa panik dan sangat ketakutan sebagai manusia lemah. Hal ini diakibatkan berat badan menurun drastis dibulan agustus ke september dari 47 Kg menjadi 41 Kg. Saya yang selama ini jarang berdoa, langsung terjun untuk berdoa setiap pagi dan malam meminta dan memohon pada pemilik kehidupan. Pada satu malam dipertengahan bulan Oktober, saat lilin sudah dinyalakan, pasanganku mengatakan kepadaku, " Tidak usah berdoa lagi, Tuhan tidak mengabulkan doa kita dan saya sudah pasrah apa yang akan terjadi pada saya"
Putus asa menggerogoti nurani kami dan saya pun mengiyakan untuk tidak berdoa. Tapi perasaanku tidak tenang, kemudian saya membangunkan dia " Mari kita berdoa dan berusaha menyakinkan dia bahwa ini cobaan yang harus kita lewati"
Setiap malam saat dia tidur, saya selalu mengamati kondisinya. Pucat kekuningan menghiasi kulit wajah sampai kaki. Sayapun menitikkan air mata saat pikiranku berhenti pada sebuah titik yang tidak saya inginkan, membayangkan kedua anakku yang masih berusia 8 dan 9 tahun, apa jadinya?
( Bersambung..... )
Nantikan kisah selanjutnya....