Sabtu, 30 Juli 2011

HADAPILAH PROBLEM YANG TERJADI

Dalam hidup ini setiap manusia pasti mempunyai problem,entah kecil ataupun besar. Setiap problem menantang kita untuk menyelesaikannya. Kita tidak menumpuk atau melarikan diri dari problem. Problem yang menumpuk atau yang tak terselesaikan akan mengganjal dihati dan membuat kita tidak bahagia.
Film Musikal klasik yang pada akhir tahun 1989 diputar lagi di TVRI, The Sound Of Music (Dibintangi oleh Julia Andrews dan Christopher Plummer), sungguh-sungguh mengesankan. Film itu tidak saja penuh dengan nyanyian indah, tapi juga penuh dengan penggambaran kasih sayang antar anggota keluarga.

Film itu menceritakan keluarga Kapten von Trapp dengan ketujuh anaknya yang sudah ditinggal ibunya. Ketujuh anak itu mendapat pengasuh seorang biarawati, Suster Maria. Sementara itu Kapten Von Trapp telah memilih calon istri baru, seorang baroness (bangsawan wanita) dari Wina.

Karena Suster Maria sangat dekat dengan ketujuh anak itu dan Ayah mereka Kapten Von Trapp. Baroness  yang sedang melakukan pendekatan psikologis kepada Kapten merasa tersaingi. Dia lalu memberi isyarat kepada Maria untuk meninggalkan rumah sang Kapten. Dengan sedih hati pulanglah Maria ke abbey (susteran) tempat ia menjalani pendidikan. Berhari-hari dia murung dan mengunci diri di kamar. Akhirnya reverend Mother (Pemimpin para suster) memanggil Maria dan menanyakan tentang problem yang sedang dihadapinya. Reverend Mother akhirnya tahu bahwa Maria sedang menghadapi sebuah problem sulit, yakni mencintai Kapten Trapp yang sebentar lagi akan menikah dengan baroness dari Wina. Reverend Mother lalu berkata “, These walls are not built to shut up problems, you have to face them, my child.”Tembok-tembok ini tidak dibangun untuk melindungi kamu dari masalah. Kamu harus menghadapinya,Nak. Setelah dinasihati reverend mother, Maria segera kembali ke rumah Kapten von Trapp. Tentu saja dia disambut hangat dan gembira oleh ketujuh anak asuhnya dan Kapten. Akhirnya Maria lah yang menjadi istri Kapten von Trapp, bukan baroness dari Wina itu.

Ya, problem memang harus dihadapi, harus diselesaikan. Jangan berpura-pura bahwa problem itu tak ada. Jangan melarikan diri darinya. Di dalam bahasa Inggris ada sebuah ungkapan: playostrich, bermain seperti burung unta. Konon burung unta kalau menghadapi bahaya akan membenamkan kepalanya di tanah atau pasir. Dengan berbuat begitu dia berpikir telah bebas dari bahaya itu dengan sendirinya. Dia tidak menyadari bahwa tubuhnya yang besar dan tinggi itu masih tampak jelas karena tidak ikut terbenam. Bodoh bukan?
Manusia yang berusaha lari dari masalah atau berusaha melupakan masalah, beranggapan bahwa dengan demikian masalahnya akan teratasi atau terselesaikan. Manusia seperti ini mirip dengan burung unta. Tentu saja hal ini bukan perbuatan atau tindakan yang baik, oleh karena itu jangan lakukan itu. Segala masalah sebaiknya dihadapi dengan sadar dan dengan pikiran yang proporsional. 

Kalau problem itu tidak dapat dipecahkan sendiri, mengapa tidak meminta pendapat atau nasihat dari sahabat?. Karena sahabat bisa membantu anda untuk menemukan jalan keluar yang baik. Ingat!! Two heads are better than one, dua kepala itu lebih baik daripada satu. Artinya dalam menghadapi masalah yang rumit, sebaiknya meminta pendapat dan nasihat dari seorang sahabat.

Sumber: Kiat Bahagia Oleh Wishnubroto Widarso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar