Kamis, 18 Agustus 2011

Strategi Manajemen Stres# 3: Membiasakan diri terhadap stressor

Jika Anda tidak dapat mengubah stressor, maka ubahlah diri Anda sendiri. Anda dapat beradaptasi dengan situasi stres dan mendapatkan kembali rasa kontrol Anda dengan mengubah harapan dan sikap anda.  Inilah beberapa step yang harus dijalankan untuk mendukung Strategi Manajemen Stres#3. Banyak orang yang terjerumus dalam Stres dan enggan bangkit serta terus berputus asa. Postingan kali ini tentu sekali dengan satu harapan anda bisa menemukan apa yang diimpikan selama ini. Bersama kiat bahagia kita gapai asa bahagia.
  •  Membingkai ulang masalah. Cobalah untuk melihat situasi stres dari perspektif yang lebih positif. Daripada menggerutu tentang kemacetan lalu lintas, melihatnya sebagai kesempatan untuk berhenti sejenak dan berkumpul kembali, mendengarkan stasiun radio favorit Anda, atau menikmati waktu sendirian.
  • Lihatlah gambaran besar. Ambil perspektif situasi stres. Tanyakan diri Anda, apakah itu akan menjadi penting dalam jangka panjang? Apakah itu penting dalam sebulan? Setahun? Apakah benar-benar layak saya marah atas semua ini? Jika jawabannya tidak, fokuskan waktu dan energi Anda di tempat lain.
  • Sesuaikan standar Anda. Perfeksionisme adalah sumber utama stres yang perlu dihindari. Hentikan pengaturan diri dalam menuntut kesempurnaan. Menetapkan standar yang wajar untuk diri sendiri dan orang lain, dan belajar baik-baik saja dengan "cukup baik."
  • Fokus pada hal positif. Ketika stres semakin Anda turun, luangkan waktu untuk merenungkan semua hal yang Anda hargai dalam hidup Anda, termasuk sifat-sifat positif Anda dan hadiah. Strategi sederhana ini dapat membantu Anda menjaga hal-hal dalam perspektif. 
  • Mengatur Sikap Anda. Setiap kali Anda berpikir pikiran negatif tentang diri Anda, tubuh Anda bereaksi seolah-olah itu dalam pergolakan situasi yang penuh ketegangan. Jika Anda melihat hal-hal baik tentang diri Anda, Anda  mungkin  merasa lebih baik, sebaliknya juga benar. Hilangkan kata-kata seperti "selalu," "tidak pernah," "seharusnya," dan "harus." Ini adalah tanda-tanda diri-mengalahkan pikiran.


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar