Jumat, 23 September 2011

SUARAKU DIANTARA DURI & BELATI

"Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi

Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi

Galang Rambu Anarki anakku

Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu........."
Salam bahagia sahabatku.... penggalan lirik Galang Rambu Anarki lantunan Iwan Fals, begitu menyayat sang kalbu bila secara sadar kita berpikir tentang kehidupan ini. Yeah.... kehidupan yang terus berlangsung dalam tekanan para pengambil kebijakan. Rakyat menjadi korban dari penjajahan gaya baru ini. Dikolom jembatan, dipinggir jalan, dikawasan kumuh banyak yang tercecer dan terseok, air mata menjadi teman setia setiap detik hidup mereka. Ratapan buah hati membahana disetiap sudut benak, entah apa yang harus dilakukan? Mereka diam membisu seribu bahasa, tanpa alas kaki mereka berjalan diatas pecahan piring, gelas dan botol sambil bergumam Tuhan ambil kehidupan kami, hidup terasa lama dan panjang. Kini BBM itu naik lagi dan tentu saja sembilan bahan pokok akan melangit. Negara ini kaya minyak tetapi BBM nya terus melambung. Dikemanakan minyak hasil bumi andalan kita? sebuah pertanyaan yang belum mendapat  jawaban pasti. Bagaimana nasib mereka? Mereka juga manusia butuh hidup layak. Jangan lagi menguras air mata mereka. Sahabat-sahabatku.... ini hanya  sebuah coretan tanpa makna. Berikan apa yang bisa kamu beriakan pada mereka yang membutuhkan. Ini jalan bahagia yang kelak anda akan raih.

4 komentar:

GIDT mengatakan...

nice posting gan...

Paskalis N. Kewuan mengatakan...

Gidt thx ya sobat.

Lusty mengatakan...

Mantap sodara

Paskalis N. Kewuan mengatakan...

Lusty salam persahabatan dalam galang rambu anarki

Posting Komentar